- Admin
- Nov 21, 2024
- Dewa
Fu De Zheng Shen
Fu De Zheng Shen - 福德正神 (Pinyin=Fúdé zhèngshén; Hokkien:Hok Tek Ceng Sin; lit.="dewa bumi atas kemakmuran dan jasa") adalah salah satu dewa dalam panteon agama tradisional China yang seringkali dianggap sama atau merupakan nama resmi dari dewa bumi Tu Di Gong. Pemujaan keduanya sebenarnya memiliki latar belakang serta lingkup yang berbeda. Selain itu, karena merupakan salah satu dewa yang tertua usianya, ia juga sering disebut sebagai Hou Tu.
Dewa ini memiliki wewenang dalam mengatur rejeki pada manusia sehingga biasa dipuja oleh orang yang mengharapkan rejeki yang lancar dan usaha yang maju. Oleh sebab itu, klenteng yang diperuntukkan kepadanya seringkali dibangun dekat dengan pasar.
Zhang Fu De
Sebuah cerita mengatakan bahwa Fu De Zheng Shen (福德正神) sesungguhnya adalah seseorang yang pernah hidup pada zaman Dinasti Zhou, pada masa pemerintahan kaisar Zhou Wu Wang, bernama Zhang Fu De (Hokkien=Thio Hok Tek). Ia lahir pada tahun 1134 SM, pada tahun ke-2 pemerintahan Zhou Wu Wang, tanggal ke-2 bulan ke-2 Imlek. Sejak kecil, Zhang Fu De sudah menunjukkan bakat sebagai orang yang pandai dan berhati mulia. Saat berumur 7 tahun, ia telah belajar ilmu sastra Tionghoa kuno, lincah, pintar, taat perintah orang tua, jujur, senang menolong fakir miskin, dan supel dalam pergaulan.
Saat berusia 36 tahun, ia memangku jabatan sebagai pejabat perpajak kerajaan. Dalam mejalankan tugasnya, ia selalu bertindak bijaksana tidak memberatkan rakyat. Ia selalu menolong yang miskin tanpa pernah absen; rakyat sangat mencintainya. Ia meninggal pada usia 102 tahun pada tahun 1236 SM, pada generasi kedua kekaisaran Dinasti Zhou. Setelah tiga hari meninggal, wajahnya sama sekali tidak berubah sehingga masyarakat yang melayat menjadi terkejut. Para penduduk tidak pernah melupakan semua perbuatan baik yang telah ia lakukan.
Jabatannya digantikan oleh seseorang yang bernama Wei Chao. Wei Chao adalah seorang tamak dan rakus serta kejam. Dalam menarik pajak, ia tidak mengenal kasihan sehingga masyarakat sangat menderita. Akhirnya karena penderitaan hidup yang tak tertahankan, penduduk banyak yang pergi meninggalkan kampung halamannya sehingga sawah ladang banyak terbengkalai. Mereka berharap mendapatkan pemimpin yang bijaksana seperti Zhang Fu De yang telah meninggal. Sebab itulah mereka kemudian memuja Zhang Fu De sebagai tempat memohon perlindungan. Dari nama Zhang Fu De inilah kemudian muncul gelar Fu De Zheng Shen (福德正神) yang dianggap sebagai Dewa Bumi.
Ada sebuah keluarga miskin yang mengenang kebaikan Zhang Fu De dan mengharapkan ia kembali untuk memimpin desa mereka. Mereka mengambil empat buah batu bata untuk membuat sebuah kuil kecil untuknya; tiga bata untuk tembok dan yang satu untuk atap, memberi tulisan Fu De zheng Shen (福德正神) di dalamnya, dan meletakkan sebuah tempayan kecil yang pecah untuk tempat memasang hio. Setiap hari mereka berdoa di sana. Wei Chao yang mengetahui hal tersebut tertawa dan mengejek mereka, tetapi keluarga tersebut berkata, "Ada uang, tinggal di gedung besar; tidak punya uang tidak punya rumah, tinggal di tempayan pecah." Ternyata keluarga tersebut menjadi kaya, penduduk menjadi mempercayai Zhang Fu De kemudian membangun sebuah kuil untuknya. Mereka membuat pantun bahwa Zhang Fu De murah hati sehingga membuat haru Makco, ia menyuruh Ba Xian untuk menjemput Zhang Fu De ke Surga untuk menjadi Tu Di Gong.
Zhang Ming De
Pada masa Dinasti Zhou, Zhang Ming De merupakan seorang pelayan sederhana pada sebuah rumah tangga pemilik tanah yang kaya-raya. Tuan Shang bermaksud menikahkan putri bungsunya dengan kerabat yang jauh, ia memerintah Zhang Ming De untuk mengawalnya selama perjalanan. Di tengah perjalanan, tiba-tiba turun badai salju dan gadis tersebut hampir meninggal karena kedinginan. Zhang Ming De bergegas melepas seluruh pakaiannya untuk ia tutupkan pada putri tuannya. Meskipun si gadis selamat, Zhang Ming De sendiri meninggal. Tak lama setelah kematian Zhang, di langit muncul enam huruf 南天門大仙福德神 (Pintu Langit Selatan Dewa Fu De). Tuan Shang merasa sangat bersyukur kepada Zhang Ming De karena telah menyelamatkan hidup putrinya kemudian membangun sebuah kuil untuk menghormatinya. Sebelum akhir masa Dinasti Zhou, ia dikenal sebagai Hou Tu, tetapi kini lebih dikenal sebagai "Fu De Zheng Shen" 福德正神.
Fu De Zheng Shen (福德正神) digambarkan sebagai seorang pria tua yang tersenyum ramah, berambut serta berjanggut panjang berwana putih, dan seringkali digambarkan dalam posisi duduk. Tidak banyak klenteng yang membedakan antara Fu De Zheng Shen (福德正神) dengan Tu Di Gong. Jika klenteng tersebut membedakan altar untuk keduanya, altar Fu De Zheng Shen (福德正神) selalu berada di atas (sejajar dengan ketinggian altar-altar dewa-dewi yang lain), sementara altar Tu Di Gong berada di bawah (hampir sejajar dengan lantai) dan biasanya ditempatkan di bawah altar dewa yang lain. Klenteng yang membedakan altar untuk Fu De Zheng Shen (福德正神) dan Tu Di Gong misalnya adalah TITD De Long Dian di Rogojampi, Banyuwangi.
Sumber Wikipedia
Share on