Bg-img

Kwan Seng Tee Kun

 

  • Admin
  • Nov 21, 2024
  • Dewa

Kwan Seng Tee Kun

Guan Sheng Di Jun {Hok Kian = Kwan Seng Tek Kun} atau yang lebih dikenal sebagai 關公 Guan Gong {Kwan Kong} adalah seorang Jenderal terkenal yang hidup pada zaman Tiga Negara (Sam Kok, 165 – 219 M). Beliau lahir di He Dong (sekarang Jie Zhou), propinsi Shan Xi, dan bernama asli 關羽 Guan Yu alias Guan Yin Zhang.

Gambar dan arcanya populer dengan ujud Beliau duduk membaca Kitab Hikayat zaman Chun Chiu 春秋 (salah satu dari 5 kitab klasik). Bersama 4 Dewata pendidikan lainnya Beliau dipuja sebagai 5 Dewata Pendidikan (Ngo Bun Ciang). Rakyat pada umumnya memujanya sebagai Dewata Sipil & Militer 文武雙神 (Bun Bu Seng Sin) dan salah satu dari Dewata Harta 財神 (Cay Sin).

Bersama anak angkatnya Koan Phing 關平, dan pengawalnya Ciu Chong 周倉 yang setia, Beliau banyak dipuja baik di kelenteng maupun di rumah-rumah. Dalam Kisah Tiga Negara (Sam Kok) Kwan Kong adalah seorang Jendral yang bernama Guan Yu. Lalu bagaimana Jenderal Guan Yu (Kwan Kong) bisa menjadi shen bing, sedangkan seorang Jendral di zaman peperangan pastilah banyak membunuh orang. Ini adalah hal yang amat kontradiktif. Namun perlu kita ketahui bahwa seseorang bisa menjadi shen bing bila ia memiliki suatu kepribadian luhur 特德 yang luar biasa. Kepribadian luhur Jendral Kwan Kong yang luar biasa adalah Kesetiaan & Peri Kebenaran. Selain itu juga perlu diketahui Kwan Kong tetap harus menjalankan reinkarnasi dan tetap menerima karma lampau nya yang kurang baik, setelah menerima semua karma nya barulah Kwan Kong dapat menjadi Shen Bing.  

Berikut adalah intisari & kepribadian luhur dari Sejarah Hidup Kwan Kong dalam Kisah Sam Kok (Kisah Tiga Negara).

Setia Kepada Negara (盡忠於國)

Pada suatu kali peperangan, Kwan Kong sendirian dikurung oleh ratusan prajurit musuh (Cao Cao). Namun beliau tidak takut mati, tetap tidak mau menyerah kepada Cao Cao. Malah mengajukan 3 Syarat:  

  1. Takluk kepada Kerajaan Han, bukan kepada Cao Cao.  
  2. Keluarga Liu Bei (istri Liu Bei) dijamin keamanannya.  
  3. Bila telah mendengar keberadaan Liu Bei, Kwan Kong diperbolehkan bergabung kembali dengan kakaknya.  

Cao Cao dengan sangat terpaksa menerima ketiga syarat ini (Coba kita pikir: Mana ada orang yang menyerah, tapi malah mengajukan 3 syarat). Kemudian Kwan Kong tinggal di istana Cao Cao selama 12 tahun, namun Beliau tetap setia kepada Dinasti Han dengan prinsip patriotic: 降漢而不降曹 Menyerah kepada Han, bukan kepada Cao.

Menjaga Norma Susila ( 守禮不亂 )

Kwan Kong menjaga keselamatan kedua kakak ipar selama 12 tahun, ditemani lilin membaca kitab sastra Chun Chiu. Tak berani meninggalkan kakak ipar, karena takut mereka mendapat bahaya. Saat kedua kakak ipar tidur, Kwan Kong tidak tidur dan menjaga di luar kamar, mempersiapkan golok untuk menjaga keselamatan kedua kakak ipar.

Sebenarnya Cao Cao telah membangun istana yang megah untuk Kwan Kong, namun Beliau tak mau tinggal di dalamnya, karena senantiasa mengkhawatirkan kedua kakak iparnya. Lalu Cao dengan licik mengatur Kwan Kong tinggal dengan kedua kakak iparnya dalam 1 atap yang sama, ingin melihat apakah Kwan Kong bisa menjaga norma susila. Kalau melanggar berarti kegagahan Kwan Kong telah lenyap di tangan Cao, dan tak ada muka untuk kembali kepada Liu Bei.

Tapi taktik Cao tidak berhasil. Selama 12 tahun Kwan Kong berhasil menjaga norma susila. Manusia adalah mahluk yang berperasaan, orang yang tinggal bersama selama 12 tahun pasti ada perasaan. Namun Kwan Kong bisa menjaga kesucian. Sungguh luar biasa! Hawa ksatria membubung tinggi ke angkasa, sepanjang sejarah manusia tiada orang kedua.

Tidak tergiur akan Kesenangan/Kenikmatan (不圖享樂)  

Cao Cao melayani Kwan Kong dengan 3 hari 1 pesta kecil, 5 hari 1 pesta besar 三日一小宴,五日一大宴, dengan siasat lembut ingin menaklukkan hati Kwan Kong agar mau mengabdi kepadanya.

Karena Cao Cao melihat Kwan Kong menjaga Liu Bei selama berperang, dengan penuh penderitaan, letih, tiap saat terancam bahaya. Namun Kwan Kong tetap setia kepada Liu Bei, hatinya tidak tergerak dengan pesta-pesta tersebut. Tidak silau akan nama dan harta ( 不慕功名 ) Kwan Kong dilantik sebagai Sou Ting Hou壽亭候 (Panglima Laskar Tertinggi Angkatan Perang), naik kuda diberi emas, turun kuda diberi perak ( 上馬金,下馬銀 ).

Cao Cao sangat pintar menjilat / mengambil hati:  Setiap Kwan Kong mau naik kuda diberi sekantung emas, kemudian begitu Kwan Kong turun dari kuda ada pengawal yang memberi sekantung perak. Tapi Kwan Kong tetap tidak bergeming, tidak serakah akan harta ,Cao merasa kesal, apakah emas dan perak saya palsu?  Karena di otak Cao Cao, di dunia ini tak ada orang yang tidak bisa ditaklukkan dengan 4 Ta :

  1. Harta (emas & perak)
  2. Tahta (kedudukan tinggi: Sou Ting Hou)
  3. Wanita cantik. Cao Cao mengirimkan puluhan wanita cantik kepada Kwan Kong, tapi beliau tidak merasa tertarik sama sekali, malah diserahkan untuk melayani kedua kakak iparnya. Ada pepatah Tiongkok yang mengatakan 英雄難過美人關, Ying Xiong Nan Guo Mei Ren Guan, yang berarti Seorang Pahlawan Sukar Melewati Gerbang Ujian Wanita Cantik. Pepatah ini sudah banyak terbukti di berbagai negara dari zaman ke zaman
  4. Ta yang keempat adalah Jamuan Pesta (三 日一小宴,五日一大宴). Namun semua cara Cao Cao untuk menaklukkan Kwan Kong gagal total. Kwan Kong tak bergeming, tetap setia kepada Liu Bei !

Tidak mengharap yang baru dan membuang yang lama. ( 不迎新,不去舊 ) Cao Cao memberikan hadiah jubah merah yang dilapisi permata kepada Kwan Kong. Namun oleh Kwan Kong jubah merah (baru) tersebut dipakai di dalam, sementara jubah hijau pemberian dari Liu Bei yang sudah lama, robek, dan lusuh dipakai di luar. Melihat hal ini Cao Cao merasa amat heran, lalu bertanya kepada Kwan Kong mengapa demikian? Kwan Kong menjawab bahwa, jubah merah yang baru pemberian dari Cao Cao dipakai di dalam adalah sebagai tanda Kwan Kong menghormati Cao Cao. Sementara jubah hijau yang sudah lama & lusuh tapi dipakai di luar adalah sebagai tanda Kwan Kong senantiasa mengingat kakak angkatnya, Liu Bei.

Tidak melupakan kesetiaan persaudaraan ( 不忘兄弟情義 ) Pada saat menerima kabar dari kakaknya Liu Bei, Kwan Kong segera mohon pamit kepada Cao Cao, tapi Cao Cao sengaja tidak mau bertemu, menggantung plat di depan kamar: Tidak terima tamu! Tapi Kwan Kong tidak terbelenggu oleh budi awam, lalu mengembalikan semua emas & perak yang diterimanya, juga stempel kebesaran Sou Ting Hou.

Kemudian Kwan Kong meninggalkan istana Cao Cao untuk pergi ribuan kilometer mencari kakak angkatnya, Liu Bei.

Melupakan aku, tidak mempedulikan keselamatan sendiri ( 忘我,奮不顧身 ) Cao Cao begitu mengetahui kaburnya Kwan Kong dari istananya, menurunkan perintah: Jika tidak bisa menahan Kwan Kong, lebih baik bunuh saja! Kwan Kong sendirian dengan membawa & melindungi kedua kakak iparnya berhasil 過五關,斬六將 Menerobos 5 benteng dan membunuh 6 Jenderal. Sungguh Luar Biasa! 

Akhirnya Kwan Kong yang sudah amat letih berhasil bertemu kembali dengan Liu Bei dan Zhang Fei, kakak & adik angkatnya. Kesetiaan dan Peri Kebenaran Kwan Kong sungguh tak tertandingi, sepanjang sejarah manusia hanya ada 1 orang. Beliau berhasil mempertahankan kepribadian luhur 剛正 Gang Zheng:

  • Ksatria
  • Adil
  • Jujur
  • Teguh
  • Berintegritas
  • Gagah berani,

Akhirnya mencapai kesempurnaan sebagai Maha Bodhisatva Kumala Raja.

Legenda Guan Yu dari segi pandang Buddhisme

Sangharama Bodhisattva adalah gelar atau sebutan lain untuk jendral ini. Jenderal yang sangat gagah dan setia ini menjadi pengikut Buddha setelah bertemu dengan seorang bhiksu bernama Pu Jing di gunung Yuquan. Saat itu arwahnya sedang menuntut balas atas perbuatan para jendral Wu yang memenggal dirinya. Ia berteriak "kembalikan kepalaku!!" Bhiksu Pu Jing lalu berkata, "Kepada siapakah Yan Liang, Wen Chou, dan para panglima lain yang kepalanya kau tebas berteriak?"

Guan Yu lalu sadar dan berlindung kepada Sang Triratna dan Dhamma. Keberadaan Bhiksu Pu Jing sendiri disebutkan dalam sejarah dan tempat gubuknya berdiri di gunung Yuquan sekarang menjadi kuil Yuquan.

Sumber