See Hin Kiong Padang

Description

Dilansir dari situs resmi Ditjen Kebudayaan Indonesia, saat pendatang Tionghoa datang ke Padang mereka membutuhkan kelenteng untuk beribadah. Suku Tjiang dan Tjoan Tjioe yang datang untuk berdagang akhirnya mendirikan Kelenteng Kwan Im pada tahun 1861. Namun karena keteledoran pendeta Sae Kong klenteng tersebut mengalami kebakaran.

Setelah terbakarnya klenteng tersebut, dilansir dari situs resmi Pemerintah Kota Padang, dibangun kembali Kelenteng See Hien Kiong. Kelenteng ini didirikan oleh kapten Lie Goan Hoat, Letnan Lie Soen Mo, dan Letnan Lie Lian Hit pada tahun 1893 dan rampung pada tahun 1897.

Lebih lanjut, dalam prasasti yang ditulis oleh Lie Goan Hoat pada tanggal 1 November 1905 itu tidak disebutkan kapan Kelenteng See Hien Kiong didirikan. 

Namun terdapat peninggalan lain yang terdapat di klenteng tersebut berupa lonceng (genta) dengan tanggal pembuatan di tahun 1841.

Berlokasi di Jalan Klenteng no. 312, Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, klenteng ini merupakan klenteng tertua di Kota Padang. Cukup panjang sejarah yang terangkai dibalik megahnya bangunan suci umat Tionghoa ini.

Klenteng ini dirancang langsung oleh arsitek dari negeri panda, dengan model klenteng kuno dari Hokkian, menjadikan bangunan ini tidak hanya memiliki nilai religi, namun juga mengandung nilai filosofis dan estetika. Setiap ruang, sudut dan ornamennya menyimpan makna yang berbeda.

Nama Kelenteng See Hien Kiong mengandung makna bahwa masyarakat akan menemukan ketenangan dan kebahagiaan ketika ada di dalamnya. 

Kelenteng juga menjadi tempat orang mencari obat jika sakit, memberi keberuntungan bagi para pedagang, dan menjadi tempat memulai kehidupan baru. 

Kelenteng ini kemudian kembali berdiri kokoh selama beberapa waktu, hingga pada 30 September 2009 bangunan kelenteng sebagian hancur karena diguncang gempa bumi berkekuatan 7,6 SR. 

Pasca gempa, aktivitas keagamaan Tri Dharma di Kota Padang sementara menggunakan bangunan sementara yang dibangun di depan kelenteng lama. 

Ruang kanan dan kiri kelenteng yang runtuh membuat bangunan induk nyaris tak bersisa. Hingga akhirnya, para tuako dan warga Tionghoa sepakat mendirikan Kelenteng See Hin Kiong baru pada Desember 2010 di seberang jalan kelenteng lama. 

Hal ini diperparah karena pada 25 Juni 2016 terjadi musibah ambruknya bagian atap kelenteng lama karena diterjang angin kencang disertai hujan lebat. Sehingga bangunan Kelenteng See Hien Kiong lama yang merupakan bangunan cagar budaya Kelas A Kota Padang kemudian difungsikan sebagai museum.

Arca Demi Kwan Im

Arca ini terletak di bagian depan tempat ibadah bersama dua arca lain yang ditaruh di samping arca sang dewi ini. Arca Dewi Kwan Im ini tampak berwarna emas, yang kemudian bagian badan arca ini dipasangi kain berwarna jingga.

Sementara di bagian arca ini terdapat papan identitas yang bertuliskan “Koean Im Hoe Tjo” yang berfungsi sebagai penanda dan identitas sang dewi.

Sedangkan dua arca yang ada di sebelahnya terdapat tulisan “San Pai Tjo Soe” dan “Mak Tjo Po”.

Arca dewa-dewi dan pengawalnya ini sudah ada sejak kelenteng ini dibangun di Padang, umurnya sudah ratusan tahun

Kemudian di bagian lain juga terdapat arca-arca yang bernilai penting bagi warga Tionghoa di Padang.

Sumber

 

Fasilitas

  • Parkir
  • Altar
  • Toko Sembayang

BELUM ADA DATA!

Belum ada Informasi!

Belum ada Informasi!

TIDAK ADA DATA!


  

 

  • Jl. Kelenteng No.252, Kp. Pd., Kec. Padang Sel., Kota Padang, Sumatera Barat 25134
  • 62
  • Saturday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Sunday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Monday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Tuesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Wednesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Thursday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Friday 10:00 AM - 07:00 PM

  

;