Vihara Amurva Bhumi yang terletak di Pasar Lama, Rt 4/6, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur telah berusia 329 tahun.
Vihara ini merupakan vihara tertua di Jakarta Timur dan nomor dua tertua di Jakarta setelah Klenteng Jin De Yuan di kawasan Pecinan Lama, Glodok, Jakarta Barat.
Dewa utama di vihara ini adalah dewa Pak Kung Lao Ye.
"Tuan rumah di vihara ini adalah Pak Kung Lao Ye, dia melambangkan kesuksesan berdagang," ujar Lim Brenda seorang pengurus Vihara Amurva Bhumi, Kamis (15/2/2018).
Ia menambahkan pemilihan dewa utama di vihara ini berlandaskan kedekatan tempat dengan Pasar Lama Jatinegara (Pasar Mester).
"Dulu dipilih ini karena dekat dengan pasar, biasanya banyak pedagang yang berdoa disini memohon kesuksesan," tambahnya.
Pada bagian depan vihara ini terpasang lampion-lampion yang akan terlihat cantik pada malam hari.
Di dalam vihara ini pun tersusun rapi di atas meja patung-patung dewa dan hiasan lainnya.
Pada bagian dinding terdapat banyak hiasan menyerupai kaca khas negeri tiongkok.
Berbagai gejolak politik di Indonesia pernah menyudutkan etnis Tionghoa, tetapi vihara ini selalu luput dari kerusuhan yang terjadi.
"Saat peristiwa 98, di sini aman, tidak ada pengerusakan sama sekali dari warga sekitar atau dari pihak lain yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Ia menambahkan hubungan pengurus dan jemaat di vihara sini dengan masyarakat sekitar yang mayoritas beragam lain tetap terjaga dengan baik dan saling membantu.
Vihara yang terakhir kali mengalami renovasi pada tahun 2001 ini juga pernah dikunjungi beberapa tokoh politik terkenal.
"Tahun 2016 kemarin saat perayaan Cap Go Meh, Pak Djarot, wakilnya Pak Ahok pernah berkunjung dan turut memeriahkan acara tersebut," ujarnya
"Gus Dur dahulu juga pernah datang ke sini, sekira awal 2000-an, saat ia sudah tidak menjabat sebagai Presiden," tambahnya.
Bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke vihara ini, baik untuk berdoa atau hanya sekedar melihat-lihat dapat langsung mengunjunginya.
"Kami terbuka untuk semua kalangan, mau berdoa atau hanya sekedar melihat-lihat tidak masalah. Hari biasa kami buka pintu vihara lebar-lebar hingga pukul 18.00 WIB," ujarnya.
Share on