Vihara Dharmayana Kuta (Kongco Kuta atau Kongco Leng Gwan Kuta) adalah salah satu dari sembilan tempat ibadah Tridharma yang memuja Tan Hu Cin Jin sebagai Shing Bing utama.
Klenteng ini terletak dekat dengan Pantai Kuta dan Bandara Internasional Ngurah Rai sehingga berada di lokasi padat lalu lintas.
Sebagaimana kebanyakan klenteng lain di Bali, tempat ibadah ini tidak hanya dikunjungi oleh Tionghoa-Indonesia tetapi juga penduduk Bali asli yang beragama Buddha dan Hindu, terutama karena Kongco yang dipuja memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Mengwi.
Klenteng Leeng Gwan atau Leeng Gwan Bio (Kongco Bio Kuta) semula terletak di sudut Jalan Singosari, tetapi selanjutnya dipindahkan ke lokasi yang sekarang, yaitu persimpangan Jalan Blambangan dan Jalan Padri.
Tiga prasasti tertua berupa empat papan syair berpasangan (tuilan) yang dimiliki Klenteng ini bertuliskan tahun 1876, 1879, dan 1880.
Leeng Gwan Bio berubah nama menjadi Vihara Dharmayana semenjak tanggal 23 Februari 1980. Pada tahun tersebut, klenteng juga menambahkan bangunan khusus untuk sembahyang umat Buddhis yang disebut bangunan Dharmasala.
Pada tanggal 7 Agustus 1982, klenteng ini menjadi salah satu tempat yang dikunjungi Tenzin Gyatso (Dalai Lama ke-14) dalam tur internasionalnya.
Setelah Orde Reformasi, keberadaan klenteng ini menjadi lebih terbuka dan semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara, terutama yang berasal dari Taiwan dan Korea, untuk bersembahyang.
Tan Hu Cin Jin kabarnya datang dari Chaozhou, propinsi Guangdong, dan membangun sebuah istana di Bali. Konon ia hidup kekal di pelabuhan Blambangan.
Sewaktu masih anak-anak, Tan Hu Cin Jin merupakan anak yang rajin, berbakti pada ibu dan kedua kakak laki-lakinya, taat aturan, menjunjung sopan santun, serta pengrajin berbakat. Tan Hu Cin Jin merupakan salah satu leluhur etnis Tionghoa yang dipuja di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Lombok.
Share on