Vihara Padi Lapa terletak di Jalan Penjagalan II nomor 57, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Kotamadya Jakarta barat, Provinsi DKI Jakarta.
Lokasi kelenteng berada di pemukiman dan jalan raya yang cukup ramai penduduk. Tidak sukar untuk mengenali bangunan kelenteng ini. Melalui bentuk pintu gerbang serta bangunan-bangunannya yang menunjukan ciri khas bangunan keagamaan Tiongkok.
Pada awalnya, dewa utama ditempatkan di ruang suci lama, tetapi menurut keyakinan, yaitu permintaan dari sang dewa, dewa utama kemudian dipindahkan ke ruang depan atau serambi.
Di ruang suci baru ini terdapat altar utama yang berisi patung Hok Tek Ceng Sin (Dewa Bumi). Altar ditutup menggunakan kain gordyn warna kuning dan merah.
Di depan patung dewa terdapat meja yang berisi wadah untuk menancapkan hio. Berdasarkan sumber referensi lain, patung Dewa Bumi tersebut ditampilkan bersama dengan istrinya.
Di bawah altar Dewa Bumi terdapat patung seekor harimau yang dipercaya dapat membantu Sang Dewa dalam mengusir roh jahat dan menolong rakyat dari malapetaka.
Dewa Bumi bertugas menjaga kehidupan rakyat agar aman dan bahagia, juga bertugas mengingatkan mereka agar selalu berbuat kebaikan.
Altar dua berisi dua buah patung Dewi Kwan Im yang terbuat dari kayu dan ditampilkan dalam berbagai sikap, yaitu patung yang sedang berdiri menggendong anak.
Perwujudan ini merupakan pemujaan bagi mereka yang mendambakan anak. Kemudian posisi kedua, sang dewi duduk di atas teratai. Di depannya terdapat wadah tempat menancapkan hio yang terbuat dari kuningan.
Di samping lemari kaca terdapat dewa pendamping yang dipercaya sebagai salah satu dewa dari delapan dewa.
Ruang samping ini dapat dimasuki melalui pintu yang terletak di ruang impluvium. Di ruangan ini terdapat ruang pemujaan kepada patung Dewa Dizangwang Posat (Tee Cong Ong Poo Sat)
Share on