Jin De Yuan Vihara Dharma Bakti

Description

Kim Tek Ie (Hanzi: 金德院, pinyin: Jin De Yuan) atau Vihara Dharma Bhakti adalah kelenteng tertua di Jakarta, selain Klenteng Ancol.

Klenteng ini dibangun pertama kali pada tahun 1650 dan dinamakan Kwan Im Teng. Kata Kwan Im Teng kemudian diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi klenteng. Sebelum Perang Dunia II, kelenteng ini merupakan salah satu dari empat kelenteng besar yang berada di bawah pengelolaan Kong Koan, selain Kelenteng Kuan Im Tong, Kelenteng Ancol, dan Kelenteng Hian Thian Shang Te.

Sejarah

Klenteng Kim Tek Ie 1925, gambar dari buku "Tempat-Tempat Sejarah di Jakarta" oleh A. Heuken SJ

Altar Kim Tek Ie, tahun 2019

Kelenteng ini dibangun pada tahun 1650 oleh seorang Letnan Tionghoa bernama Kwee Hoen dan dinamakan Kwan Im Teng (觀音亭, Paviliun Guan Yin). Letaknya di Glodok, sebelah barat daya kota.

Menurut sinolog Claudine Salmon, walau tidak ditemukan buktinya, kelenteng ini kemungkinan terbakar dalam peristiwa pembantaian etnis Tionghoa pada tahun 1740. Kelenteng dipugar kembali pada tahun 1755 oleh Kapitan Oei Tji-lo dan diberi nama "Kim Tek Ie".

Selama abad ke-17 tidak ada informasi yang jelas mengenai Kim Tek Ie.

Pada abad ke-18, seiring dengan perkembangan kota yang semakin pesat, Kim Tek Ie dikenal sebagai tempat ibadah masyarakat Tionghoa yang terpenting di Batavia. Setiap pemuja diterima dengan terbuka dan menjadi tempat ibadah yang banyak dikunjungi pejabat-pejabat. Seorang Mayor Tionghoa pernah menyumbangkan dana untuk pemugaran kelenteng.

Pengelolaan

Semenjak berdirinya, Kim Tek Ie dikelola oleh sebuah organisasi masyarakat Tionghoa yang dibentuk oleh Belanda.

Setelah tahun 1740, Gubernur Jenderal Von Imhoff (1743-1750) membentuk dewan catatan sipil. Untuk masyarakat Tionghoa Batavia, dibentuklah Kong Koan. Kong Koan mengelola kelenteng-kelenteng besar dan pemakaman Tionghoa. Opsir Dewan Kong Koan ikut menyumbangkan dana untuk kegiatan upacara dan pemugaran. Selain itu, pada tahun 1900-an, Kim Tek Ie tercatat menerima uang sewa dari rumah-rumah yang dibangun di atas tanah milik kelenteng.

Setelah kemerdekaan Indonesia, dukungan terhadap Kong Koan merosot. Ketika lembaga itu bubar, pengelolaan diteruskan oleh Dewan Wihara Indonesia (DEWI). Kelenteng Kim Tek Ie dikelola oleh seseorang yang menjabat Kepala Pedupaan (Lu-zhu) bersama asistennya. Mereka mulai mengambil alih berbagai kegiatan kelenteng, seperti mengumpulkan dana dan penyelenggaraan upacara. Kemungkinan Lu-zhu dipilih dari kalangan pengusaha.

Perubahan nama

Sejak peristiwa tahun 1965, terjadi tindakan pemutusan terhadap akar ketionghoaan dan pembauran dengan masyarakat Indonesia dianjurkan kepada orang Tionghoa. Hal yang sama terjadi dengan kelenteng dan kuil yang memiliki nama Tionghoa. Tempat-tempat ini dianjurkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan unsur-unsur Taois yang ada dan menonjolkan sifat Buddhis kelenteng. Nama Sansekerta dipilih oleh lembaga Dewan Wihara Indonesia (DEWI). Nama Kim Tek Ie diubah menjadi Vihara Dharma Bhakti. Nama Indonesia hasil terjemahan adalah Kelenteng Keutamaan Emas.

Festival dan perayaan terkenal

Kelenteng Kim Tek Ie sejak lama dikenal sebagai pusat perayaan hari-hari raya Tionghoa, antara lain Cioko yang dilaksanakan di halaman kelenteng. Sebelum Perang Dunia II, pada Hari Raya Waisak, diadakan suatu Opera Tionghoa Peranakan dalam Bahasa Indonesia yang ikut diramaikan dengan permainan musik Keroncong.

Kebakaran

Pada hari Senin tanggal 2 Maret 2015 dinihari, Klenteng Kim Tek Ie mengalami kebakaran, diduga penyebab kebakaran berasal dari api lilin. Dalam kebakaran ini, bangunan utama beserta rupang-rupang ikut musnah terbakar, terkecuali rupang Kwan Im dan dua rupang lainnya yang berhasil diselamatkan.

Dewa-dewi

Kelenteng Kim Tek Ie adalah kelenteng bercorak Buddhis-Taois. Hal ini ditunjukkan dengan tokoh-tokoh kedua kepercayaan yang banyak dipuja di dalam dan di bangunan kelenteng kecil di halamannya, antara lain:

  • Shakyamuni (Buddha)
  • Guanyin
  • Bodhidharma
  • Maitreya
  • Delapan Belas Arhat
  • Guanyu
  • San Yuan
  • Xuan Tian Shang Di
  • Cheng Huang Ye
  • Fu De Zheng Shen
  • Xuan Tan Gong
  • Mazu
  • Hua Gong Hua Po
  • Qing Shui Yan
  • Can Kui Zu Shi
  • Cai Shen Ye
  • Mbah Djugo

 

Fasilitas

  • Altar
  • Toko Sembayang

BELUM ADA DATA!

Belum ada Informasi!

Belum ada Informasi!

TIDAK ADA DATA!


  

 

  • Petak Sembilan, Jl. Kemenangan III No.19 3, RT.3/RW.2, Glodok, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11120
  • 62
  • Saturday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Sunday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Monday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Tuesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Wednesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Thursday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Friday 10:00 AM - 07:00 PM

  

;