Mengintip Arsitektur Megah Klenteng Sian Djin Ku Poh di Karawang, Dibangun Tahun 1770 Di Kampung Benteng, Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang terdapat bangunan klenteng kuno bernama Sian Djin Kupoh. Dibangun tahun 1770, rumah ibadah ini memiliki arsitektur megah khas budaya Tionghoa.
Dari kejauhan, bentuk bangunannya sudah terlihat. Tampak ornamen khas berupa sepasang lampion digantung di gerbang pintu masuk.
Motif jendela dan pintu yang penuh dengan ukiran, juga menghasilkan visualisasi yang indah.
Paling khas adalah terdapatnya bangunan altar tuhan yang menyerupai kubah, namun dibuat dari beton di halaman depan.
Visualisasi ini dibuat seolah untuk melindungi tempat penyembahan dari dunia luar, dengan warna merah dan hiasan emas.
Dari cerita yang beredar, kehadiran Klenteng Sian Djin Kupoh tidak bisa dilepaskan dari sosok tiga marga asal Tiongkok yang berlayar dan mendarat di wilayah utara Jawa Barat.
Dibangun dengan Arsitektur Modern
Setelah peristiwa kebakaran, klenteng kemudian direnovasi besar-besaran pada 1791.
Pada tahun 1863-1865 terjadi pemugaran dan perluasan area klenteng dengan cara membuat bangunan permanen.
Di masa itu, teknologi bahan bangunan keras mulai ditemukan dan jamak digunakan untuk bangunan-bangunan besar. Klentang ini kemudian turut menggunakannya, termasuk memasang susunan batu-bata sehingga lebih kokoh.
Pada tahun 1985, kelenteng mengalami perombakan untuk memperluas ruangan, terutama altar, karena jumlah jemaah yang semakin bertambah. Untuk menghindari kebakaran, atap kelenteng diganti menjadi slab beton.
Terakhir Renovasi Tahun 2004
Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 2004, dengan memperbarui sebagian bangunan yang sudah tua, membangun dapur baru, dan membentuk klinik. Selain itu, atap kelenteng juga ditinggikan.
Perombakan dan renovasi ini dilakukan untuk memastikan kelenteng dapat menampung jumlah jemaah yang semakin banyak dan untuk meningkatkan keamanan serta kenyamanan bagi semua pengunjung.
Kelenteng Shian Djin Ku Poh memiliki beberapa altar atau ruangan untuk peribadatan, di antaranya altar utama Sian Djin Ku Poh, serta altar Tuhan Yang Maha Esa, Swan Kwan Tie, Mun Sen, Toe Tie Kong, Sakyamuni Buddha, Kwan Se Im Po Sat, Liung Shen Pa Kung, dan Fu De Zen Sen.
Share on