Klenteng Tjo Soe Kong adalah klenteng tua yang terletak di Tanjung Kait, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Klenteng ini merupakan salah satu tempat bersejarah namun suasananya tampak indah. Bangunan dan Agoda unik dan masih asli.
Kelenteng ini dibangun pada tahun 1950an silam oleh warga keturunan Tionghoa Tanjung Kait yang merupakan imigran dari kabupaten Anxi di Provinsi Hokkian Cina.
Klenteng ini terlihat sederhana, Agoda yang terdapat di kelenteng tersebut masih asli dan belum pernah diubah dari bentuk dan bangunan. Pada awalnya bangunan klenteng ini terbuat dari batu bata dan genteng di Banten.
Tjo Soe Kong, yang lahir dengan nama Tan Ciu Eng, berasal dari Cuanciu di Provinsi Hokkian. Ia wafat pada masa pemerintahan Kaisar Wi Cong dari Dinasti Song. Bisa dimengerti mengapa Kelenteng Tjo Soe Kong tidak dibuat menghadap ke laut, karena tuan rumah utamanya bukanlah Thian Siang Sing Bo, Dewi pelindung para pelaut.
Lagipula Kelenteng Tjo Soe Kong tidak didirikan oleh para pelaut, namun oleh para petani tebu keturunan Tionghoa yang tinggal di daerah Mauk, Tangerang. Di bagian lain Kelenteng Tjo Soe Kong terdapat altar bertuliskan Kongco Obat.
Ketika menengok ke dalam, terlihat bahwa altar utama klenteng digunakan untuk bersembahyang bagi Kongco Tjo Soe Kong, seorang tabib dari jaman Dinasti Song yang sering menolong orang sakit tanpa meminta imbalan. Ia digambarkan dalam posisi duduk di atas singgasana, mengenakan jubah berwarna merah dengan sulaman benang emas.
Di are belakang didirikan semacam bangunan untuk menginap yang juga terbuka untuk umum terutama pengunjung dari luar kota.
Ada juga terdapat sumur tertua di kawasan klenteng Tjo Soe Kong yang diberi nama Ching Lung Sen atau disebut juga Dewa Naga Air. Ching Lung Sen ini memiliki cerita tersendiri, konon tidak pernah mengalami kekeringan dan jika di musim kemarau dipakai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mengambil air dari sumur ini. Bisa dibilang sebagai sumur keramat yang menjadi salah satu altar sesembahan.
Cerita yang beredar, ketika Gunung Krakatau meletus pada 1883, penduduk banyak yang mengungsi di dalam kelenteng dan terselamatkan dari terjangan tsunami. Cerita ini kemudian dibuat dalam lagu Gambang Kramat Karam yang kabarnya masih dimainkan oleh kelompok gambang kromong.
Sementara itu di depan Klenteng Tjo Soe Kong terdapat Saung di atas Danau, yang bisa digunakan tempat bersantai setelah wisata religi di Klenteng Tjo Soe Kong ini.
Klenteng Tjo Soe Kong Tanjung Kait Kabupaten Tangerang ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya juga sebagai tempat wisata religi umat Buddha yang ingin bersembahyang pada hari raya, hari raya besar dan puncak ulang tahun.
Share on