Klenteng Mbah Ratu Sam Poo Tay Djien

Description

Klenteng Mbah Ratu Sam Poo Tay Djien adalah tempat beribadah umat Buddha Tri Dharma yang ada di kota Surabaya, Jawa Timur. Berdiri sejak tahun 1935

Klenteng ini dibangun untuk menghormati Laksamana Cheng Ho, seorang pelaut ulung beragama Islam dan berdarah Tionghoa.

Ketika mendengar nama klenteng maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah tempat beribadah umat Khonghucu. Namun berbeda dengan klenteng Mbah Ratu Sam Poo Tay Djien yang terletak di Jalan Demak, Surabaya. Klenteng ini banyak dikunjungi masyarakat Jawa yang beragama Islam.

Di dalam Klenteng Mbah Ratu terdapat benda istimewa untuk mengenang sosok Laksamana Cheng Ho. Yakni, sebuah kayu sepanjang kayu sepanjang 2,5 meter dengan lebar 0,5 meter. Dimana kayu yang disimpan dalam kotak kaca dan ditutup kain merah itu merupakan bagian kapal Laksamana Cheng Ho. Kayu tersebut disimpan di bawah altar utama klenteng.

"Ini bagian dari kapal Cheng Ho, disimpan di sini dan secara berkala dibersihkan"

Kayu tersebut awalnya dikubur di sebuah perempatan jalan, yang lokasinya tidak jauh dari laut. Tempat itu kemudian dikenal dengan sebutan Jalan Prapat Kurung.

Karena perkembangan zaman, maka kuburan kayu itu dipindahkan ke selatan yang ditandai dengan dibangunnya klenteng, yang sekaligus sebagai tempat bersemayamnya kayu bagian dari kapal Cheng Ho.

"Banyak juga (muslim) yang datang ke sini. Biasanya mereka melakukan Ciam Si" Ciam Si adalah ritual membaca nasib atau meramal menurut tradisi Tiongkok kuno.

Selain banyak dikunjungi warga muslim, klenteng Mbah Ratu juga sangat kental dengan budaya Jawa. Di Klenteng Mbah Ratu terdapat peribadatan malam Jumat manis di mana dalam bahasa Jawa biasanya disebut dengan Jumat Legi.

Ada ibadah malam Jumat Legi, sebulan sekali untuk menghormati Sam Poo Tay (Mbah Ratu). Pas malam Jumat Legi, di sini pasti akan ramai umat, bahkan lebih ramai dari ibadah Imlek.

Mbah Ratu sendiri adalah semacam gelar yang disematkan kepada Laksamana Cheng Ho karena berjasa dalam penyebaran agama Islam. Meski ada sifat Islami, tapi tetap dihormati oleh warga Tionghoa yang bukan Islam serta juga dihargai oleh orang Jawa. Karenanya, klenteng Sam Po Tay Djhien atau Klenteng Mbah Ratu ini dikunjungi oleh warga Tionghoa, Jawa, dan umat Islam.

Fasilitas

  • Parkir
  • Altar
  • Toko Sembayang
  • Toilet

BELUM ADA DATA!

Belum ada Informasi!

Belum ada Informasi!

TIDAK ADA DATA!


  

 

  • Jl. Demak No.380, Morokrembangan, Kec. Krembangan, Surabaya, Jawa Timur 60178
  • 0313554468
  • Saturday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Sunday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Monday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Tuesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Wednesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Thursday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Friday 10:00 AM - 07:00 PM

  

;