Klenteng Tjoe Tik Kiong, adalah salah satu tempat beribadah umat Buddha Tri Dharma berdiri sejak 1857 yang berada di Pasuruan, Jawa Timur.
Kelenteng Tjoe Tik Kiong (Cide Gong) adalah salah satu kelenteng serta bangunan kuno di Kota Pasuruan. Lokasi kelenteng terletak di dekat pelabuhan dan dibangun sekitar abad 16 M. Klenteng ini dibangun oleh orang-orang lokal, tetapi arca-arcanya seperti Tianhou, Guanyin, Tudi Gong, dan Jialin didatangkan langsung dari negeri Tiongkok pada tahun 1857.
Keistimewaan dari klenteng ini adalah lukisan temboknya yang indah.
Orang Tionghoa sudah ada di Pasuruan sejak abad ke-16. Kelenteng Tjoe Tik Kiong sebagai tempat ibadah orang Tionghoa di Pasuruan diperkirakan sudah ada pada sejak abad ke 16. Tombe, pengelana bangsa Prancis yang pernah mengunjungi komunitas Tionghoa di Pasuruan pada th. 1803, memperkirakan penduduk Tionghoa yang hidup berkelompok waktu itu merupakan sepertiga dari penduduk Pasuruan (Franke, 1997:vol.2, jilid 2:831).
Pada bagian atas gerbang masuk kelenteng terdapat ornament berbentuk sepasang naga dan burung Hong. Di belakang gerbang terdapat panggung mini untuk pementasan wayang Potehi yang biasa dipentaskan mengikuti agenda umat kelenteng yang memiliki hajatan tertentu. Lakon yang dimainkan juga tertentu pula. Setahun sekali, panggung wayang Potehi mementaskan lakon tentang Kwan Sing Tee Koen (Dewa Kwan Kong) yang menjadi salah satu dewa utama kelenteng Tjoe Tik Kiong.
Sekitar 12 meter dari panggung mini terdapat gerbang dengan ornamen patung harimau. Pada bagian atas gerbang terdapat ornamen sepasang patung naga. Di dalam gerbang kedua terdapat beberapa ruangan kelenteng, yaitu ruangan utama kelenteng, ruangan altar Kwan Sing Tee Koen di sayap kanan, dan ruangan kantor di sayap kiri. Pada halaman depan terdapat sepasang patung Singa dan tungku pembakaran berbentuk pagoda.
Bagian depan ruangan utama dilengkapi berbagai perlengkapan ibadah dan ornamen khas kelenteng seperti hiolo, lilin, lampion, hio, relief harimau, relief naga, pajangan replika senjata-senjata, dan sebagainya. Dinding-dinding sisi kiri dan kanan ruangan dihiasi lukisan-lukisan tentang sejarah dan legenda Tiongkok kuno. Berbagai altar Dewa kelenteng berada di dalam ruangan utama, yaitu Mak Co Bing Thian Sang Shen Mu, Ho Sin (Dewa Harimau), Hok Tek Cen Sin, To Tee Kong dan To Be Boo, dan Kong Tik Cun Ong. Di belakang ruangan utama terdapat ruangan Tri Darma untuk arca Konfusius, Lao Tze, dan Sri Budha Gautama.
Urutan altar di Kelenteng Tjoe Tik Kiong, Pasuruan:
Share on