Low Lie Bio

Description

Sejarah TITD Low Lie Bio.

Kelenteng Low Lie Bio didirikan pada tahun 1934 oleh dua orang tokoh tionghoa Semarang Low Thjioe Hwa dan Lie Hoo Soen orang kepercayaan diperusahaan gula Oei Tiong Ham Concern.

Kelenteng ini diberi nama Low Lie Bio yang mengambil dari nama marga kedua tokoh tersebut, yaitu marga Low dan Lie ditambah dengan Bio yang berarti Klenteng.


Pertemuan mereka pertama kali pada tahun 1932, dan dari pertemuan itu timbulah gagasan untuk mendirikan sebuah tempat ibadah untuk para Spiritualis kota Semarang. Lalu Lie Hoo Soen meminta ijin kepada pihak Oei Tiong Ham Concern yaitu Oei Tjong Hauw ( putra Oel Tiong Ham sang Raja gula pada waktu itu ), agar sebagian tanahnya dapat dibangun Kelenteng. Maka diberilah mereka tanah seluas 18.000 meter persegi yang belokasi dikawasan perbukitan sekitar Gedung Batu. Dengan berjalan kaki mereka berdua mencari tempat yang tepat untuk dibangun sebuah Kelenteng, lalu sampailah mereka di bukit panjangan yang menghadap ke selatan yang bersandar pada sebuah bukit dengan sisi kanan dan kirinya bukit-bukit kecil, di depannya melintas sungai kecil dan diseberang sungai juga terdapat bukit. Posisi ini menurut Fengsui sangatlah baik seperti posisi duduk di kursi yang memiliki sandaran ( bukit ), di kanan dan kiri juga ada sandaran ( bukit kecil ), di depannya ada sungai mengalir ( sumber kehidupan ), dan diseberang sungai terdapat bukit lagi ( karir bisa menanjak ).

Kemudian pada tanggal 8 Juli 1934 pembangunan Kelenteng pun dimulai, bahan bangunannya diambil dari kayu-kayu bongkaran bekas gudang teh milik Oei Tiong Ham Concern yang berada di Kota Blitar Jawa Timur. Selama empat tahun awal mula Kelenteng Low Lie Bio berdiri banyak dipergunakan sebagai tempat berkumpul orang-orang Theosofie, yaitu para Spiritual yang datang dari berbagai ajaran tidak hanya dari umat Tri Dharma saja.

Lambat laun sekitar 4 tahun berlalu hanya tinggal umat / tokoh-tokoh Tri Dharma saja yang aktif di Kelenteng Low Lie Bio.

Pada tanggal 1 September 1974, Lie Hoo Soen yang juga seorang Cendikiawan yang pernah sekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Semarang membentuk Yayasan Kebun Jeruk. Nama Kebun Jeruk dipilih sebagai nama Yayasan karena sering digunakan oleh umat Tri Dharma yang menyebut Low Lie Bio dengan Klenteng Kebun Jeruk pada waktu itu, sehubungan letak Kelenteng ini di area perkebunan jeruk.

Dengan seiring berjalannya waktu, kepengurusan di Low Lie Bio sempat mengalami berbagai kendala karena imbas dari Resim Orde Baru . Bahkan tanah Klenteng seluas 18.000 Meter Persegi berangsur menyusut tinggal 3080 Meter Persegi, karena kepengurusan Yayasan yang sempat Vacum. 

Awal tahun 1980an pemugaran pertama Low Lie bio dilakukan, bangunan Klenteng yang semula dari kayu dipugar menjadi bangunan tembok. Namun bangunan baru tersebut cukup sederhana dan hanya sekitar 80 Meter Persegi dibagian Ruang Altarnya.

Pada tahun 2007 Kelenteng Low Lie Bio kembali dipugar total, bangunan Kelenteng yang semula hanya berupa seperti rumah biasa, dipugar dengan gaya dan arsitektur merujuk kekhasan Kelenteng-kelenteng di Tiongkok.

Mulai dari lengkung atap, pilar Naga, juga prasasti dan relief 4 musim layaknya seperti di Tiongkok. Lambat laun umat yang datang semakin bertambah banyak, tak hanya dari Semarang dan sekitarnya, tetapi kemashuran Kelenteng Low Lie Bio ini membawa minat sejumlah umat Tri Dharma dari Jakarta, Tangerang, Bandung bahkan juga ada umat yang dari luar Pulau Jawa seperti dari Pontianak, Makasar, Jambi, dan Riau kerap datang untuk mengunjungi dan bersembayang di Kelenteng Low Lie Bio.

Semua itu dikarenakan banyaknya yang mendapatkan mujizat-mujizat dari Yang Suci Kwan See Im Po Sat di TITD Low Lie Bio.

Kegiatan yang dilakukan di Kelenteng ini juga tidak jauh berbeda dengan Kelenteng-kelenteng lainnya.

Tiap malam tanggal 1 dan tanggal 15 Imlek serta hari-hari penting para Sien Beng, Kelenteng ini dipenuhi oleh umat Tri Dharma yang bersembahyang.

Dalam satu tahun di Klenteng Low Lie Bio menyelenggarakan empat acara perayaan besar,

  • Yang pertama untuk memperingati HUT Dewi Kwan Im tiap tanggal 19 Bulan 2 Imlek
  • Yang kedua pada tanggal 19 Bulan 6 Imlek yang merupakan Hari Kesempurnaan Dewi Kwan Im
  • Yang ketiga tanggal 19 Bulan 9 Imlek untuk memperingati hari Dewi Kwan Im meninggalkan duniawi
  • Yang keempat pada bulan Cap Gwee kalender Imlek yaitu pada tanggal 18 Bulan 10 Imlek untuk memperingati Hari Lahir Bunda Bumi atau Te Bo ( Di Mu ).

Dewi Welas Asih Sebagai Tuan Rumah.

Dewi Kuan See Im Po Sat atau Dewi Kwan Im menjadi kiem sien pertama yang dibawa oleh Low Thjioe Hwa kedalam Kelenteng tersebut. Karena itu, kiem sien yang dikenal sebagai Dewi Welas Asih ini menjadi tuan rumah di Kelenteng yang kini berada di tengah perkampungan warga tersebut.


Tak hanya kiem sien Dewi Kwan Im saja, sejumlah Dewa dan Dewi lain juga ada di Kelenteng Low Lie Bio. Antara lain

  • Kwan Tee Koen ( Dewa Kejujuran )
  • Thian Siang Seng Bo ( Dewi Pelindung Lautan )
  • Hok Tek Tjing Sien ( Dewa Rejeki )
  • Ciao Koen Kong (Dewa Dapur )
  • Thay Shang Lao Jin ( Maha Dewa Taoisme )
  • Sam Po Hud ( Sakya Mo Nie Hud, Yoe Soe Hud, O Mi To Hud ).
  • Sam Po Tay Djien atau dikenal dengan Cheng Ho, yaitu banyak dipercaya sebagai Dewa Perdagangan,
  • Nabi Khong Hu Cu yang merupakan seorang Nabi yang mengajarkan Kebajikan dan Kebijaksanaan,
  • Te Bo ( Di Mu ) atau Dewi Penguasa Bumi. Dengan adanya kiem sien Dewi Penguasa Bumi ini membuat Kelenteng Low Lie Bio ini cukup spesial.

Te Bo ( Di Mu ) atau Dewi Penguasa Bumi ini mempunyai kedudukan yang maha tinggi dibandingkan dengan Dewa Dewi yang lain, dan tidak semua Kelenteng memilikiNya.

Khusus di Jawa Tengah hanya Kelenteng Low Lie Bio saja yang memiliki kiem sien Te Bo ( Di Mu ) atau Bunda Bumi.

 

Fasilitas

  • Parkir
  • Toko Sembayang

BELUM ADA DATA!

Belum ada Informasi!

Belum ada Informasi!

TIDAK ADA DATA!


  

 

  • Manyaran, Semarang Bar., Kota Semarang, Jawa Tengah 50147
  • (024) 7612228
  • Saturday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Sunday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Monday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Tuesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Wednesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Thursday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Friday 10:00 AM - 07:00 PM

  

;