Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri dibangun pada 1895 oleh orang-orang keturunan Tionghoa di Kediri yang secara bergotong royong mengumpulkan dana untuk bersama-sama membangung tempat ibadah ini. Mereka kebanyakan adalah para imigran yang berasal dari daerah Fujian di Tiongkok yang datang ke Hindia Belanda untuk memperbaiki nasib.
Sejarah
Di Kediri terdapat Klenteng yang didirikan sekitar tahun 1817 dan tidak diketahui siapa nama pendirinya karena dari usia Klenteng sendiri yang sudah mencapai 200 tahun. Cerita di mulai ketika China pada saat itu sedang mengalami kondisi yang tidak baik karena masalah perekonomian dan terjadi perang saudara.
Dari situlah ada seorang musafir dari Tiongkok yang singgah ke Kota Kediri yang dulunya masuk dalam jalur perdagangan melalui jalur air yang melintas di Sungai Brantas. Musafir membawa dewa mereka yakni Dewi Laut atau Thian Sang Sing Bo karena sudah menjadi suatu kebiasaan musafir atau perantau dari China untuk membawa dewa mereka untuk melakukan ibadah dan mendrikan tempat sederhana untuk berdoa.
Tepat di sekitaran Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pakelan, Kota Kediri tempat musafir Tiongkok mendirikan tempat sederhana untuk ibadah.
Lambat laun semakin banyak Dewa atau Dewi yang ada di tempat ibadah itu karena teman seperjuangan musafir Tiongkok ketika bepergian selalu membawa Dewa atau Dewi Mereka.
Karena semakin banyak Dewa atau Dewi yang ada di sana tempat para Dewa atau Dewi ditata.
Mulai dari Dewi Thian Sang Sing Bo sebagai tuan rumah terletak di tengah bangunan utama menghadap ke Sungai Brantas berdasarkan pertama kali musafir meletakkan Dewi Thian Sang Sing Bo persis di sisi Sungai Brantas inilah yang menjadi alas an kenapa Klenteng berada tepat di sisi timur Sungai Brantas.
Share on