Lo Cia Bio - Wihara Bodhi Dharma

Description

Sejarah Lo Cia Bio

Tempat Ibadah Lo Cia Bio / Ne-zha Miao yang juga akrab disebut Klenteng Kam Pengduri, dengan nama formal Vihara Bodhi Dharma berlokasi dikawasan Cibunar, Kelurahan Duri Pulo, Jakarta. 

Sejarah didirikaan Klenteng Kampung Duri – Lo Cia Bio tidak dapat dipisahkan dari ciri dasar kondisi para perantau Tionghoa Sulawesi Utara sewaktu datang mengadu nasib peruntungan dan atau melanjutkan studi di Jakarta dan sekitarnyapada pertengahan tahun 1950-an silam. 

Fenomena tadi menonjol dijumpai pada suatu komunitas perantau berjumlah kecil dan masih kental terikat pada tradisi daerah asalnya (adat-istiadat, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan), seperti tercemin kala itu dari situasi keadaan perantau Tionghoa Sulawesi Utara ( sebagian besar berasal dari Manado dan beberapa lainnya dari Gorontalo) yang terkenal disapa “Orang Menado” atau “Perantau Manado”. Pengalaman serupa itu juga dialami dan terjadi pada berbagai komunitas imigran Tionghoa asal China (Tiongkok) seperti terbukti dijumpai sejumlah klenteng tua berusia diatas 150 tahun (bahkan ada diatas 300 tahun) di Jakarta dan berbagai daerah lain di nusantara. 

Sebagian besar klenteng tua itu kini dilindungi sebagai obyek cagar budaya (situs prubakala).Alasan didirikn berbagai klenteng tadi dan juga Lo Cia Bio amatlah manusiawi, disebabkan oleh tiga faktor tiga hakekat dasar manusia (ketidakpastian,ketidakberdayaan,kelangkaan).

Lo Cia Bio sebagai wadah agama meyediakan ritual keagamaan untuk mempertebal keyakian terhadap adanya alam gaib (Tuhan, malaikat, dewa/roh suci), sekaligus juga terbuka peluang menyalurkan emosi keagamaan secara simbolis demi kemanfaatan diri umat. 

Secara umum klenteng atau kelenteng adalah istilah Sino-Indonesia yang bermakna sebagai tempat peribadahani para pemeluk agama Tridharma (Sam Kao) hasil pembaharuan antara Konfusianisme, Teoisme dan Buddhisme bersumber pada ketiga ajaran Sang Tri Nabi Agung yaitu Khonghucu, Lao Tze dan Buddha Gautama

Lo Cia Bio termasuk jenis klenteng komunal yang terbuka bagi siapa saja (umum) tanpa membeda-bedakan ras, etnis, suku, golongan, asal-usul.Lazimnya nama klenteng mengindikasikan besar-kecil klenteng itu dan sekte/aliran yang dianutnya. Mio (Bio: dialek Fujian) berarti klenteng besar, digunakan oleh berbagai piha. 
Mengingat adat kebiasaan di Manado yang cenderung menyebut suatu lokasi menurut ciri khusus setempat (misal nya, kampung Cina, kampung Temate, kampung Kodok, dll.), maka lingkungan di sekitar klenteng yang bernuansa kampung dan jalan-jalannya memakai nama awal “Duri”, menurut versi komunitas Manado dinamakan “kampung Duri”. Itulah sejarah dari mana lahirnya istilah kampung Duri. Para generasi senior dituntut berkorban sekitar 15 tahun lebih untuk pergi ke tempat ibadah itu dalam kondisi becek di kala musim hujan, sehingga memiliki ikatan emosional dengan nama itu. Alasan kedua, pada tahun 1950-an orang tidak lazim menyebutnya klenteng Lo Cia karena beberapa alasan.

Wadah tersebut mula pertama disebut Rumah Sembahyang Kampungduri disebabkan masih berbentuk altar rumah (tidak berbentuk klenteng formal),sebab itu juga tidak memiliki nama sehingga tidak mungkin dikaitkan dengan sebutan klenteng maupun nama Lo Cia. 

Faktor lain, kecenderungan masyarakat untuk memilih cara praktis untuk menyebut nama lokasi yang lebih dikenali umum daripada nama resmi suatu tempat ibadah yang selain lebih sukar diingat juga belum tentu relevan bagi orang lain. 

Hal ini banyak dijumpai dalam kenyataan, misalnya klenteng Ancol (Da-bo gong-an-xu miao di Ancol), Lo cia Biok lenteng Gunung Kawi di Jawa Timur, klenteng Roxy (Vihara Sapto Ronggo) di Petojo VIJ.III, Vihara Pacet, dll. Tendensi masyarakat di Sulawesi Utara menyebut Klenteng Kampungduri dan bukan Lo Cia Bio, selain alasan di atas juga karena telah popular sejak awal keberadaan, dan untuk membedakannya secara eksplisit dengan klenteng Lo Cia Kiong di Manado. 

Nama Bodhi Dharma mengandung arti dan makna berikut. 

Bodhi berarti bangun atau sadar, yang di dalamnya tersirat makna penerangan, pengetahuan tinggi, pohon kebijaksanaan. 

Dharma selain memilliki arti ganda / kabur (ambiguous) juga bermakna aneka ragam (multivalent), dan ternyata dipergunakan secara luas baik dalam arti yang sama maupun berbeda, seperti dijumpai pemakaiannya dalam agama Buddha dan agama Hindu. 

Dharma dalam bahasa Indonesia modem berarti agama, tugas, kewajiban, pengabdian. 

Menurut agama Buddha, dharma adalah Kebenaran Mutlak. Dharma (Kebenaran) mengacu pengertian tadi mengandung tiga aspek yaitu penga laman tentang Kebenaran Mutlak (menurut istilah filsafat) yang oleh orang beragama disebut Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, Kesunyaiaan, Hukum Kebenaran (hukum alam), ajaran (doktrin, kitab suci). Ketiga, Ajaran Kebenaran (etika moral keagamaan) yang patut dipelihara dan diamalkan manusia dalam kehidupan sehari-hari.Dharma dalam pengertian ketiga aspek di atas dapat dianalogi dengan pengertian Tao.

Peta Lokasi

Fasilitas

  • Altar

BELUM ADA DATA!

Belum ada Informasi!

Belum ada Informasi!

TIDAK ADA DATA!


  

 

  • Jl. Duri I Jl. Cibunar No.19 6, RT.10/RW.2, Duri Pulo, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10140
  • 0216316323
  • Saturday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Sunday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Monday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Tuesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Wednesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Thursday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Friday 10:00 AM - 07:00 PM

  

;