Memasuki halaman muka Wihara Dharmakaya, kita disuguhi pemandangan bangunan klenteng yang tak biasa. Gedung berarsitektur campuran gaya Eropa, Cina, Indonesia berpadu dengan warna merah simbol kebahagiaan.
Awalnya bangunan ini merupakan wihara Buddha yang dikenal sebagai Kwan Im Bio.
Orde baru telah mengganti nama klenteng ini dari Kwan Im Bio menjadi Wihara Dewi Chandra Naga Sari, dan sekarang berubah menjadi Vihara Dharmakaya.
Wihara ini dikelola oleh Wihara Vajra Bodhi yang bertempat di Tajur, Bogor. Rupanya, bangunan ini merupakan bekas bangunan langgam arsitektur Eropa yang pernah disebut warga sebagai "Gredja Boeloloe"
Konon, bangunan tersebut merupakan vila keluarga Tionghoa asal Kwitang, Batavia kini Jakarta Pusat pada awal abad ke-20. Kemudian didarmakan untuk biara, dan pada awal 1940-an, klenteng ini dikelola oleh seorang biarawati atau suhu wanita yang bernama Tan Eng Nio.
Share on