Hoo Tong Bio

Description

TITD Hu Tang Miao (Hanzi: 護躺廟 Hokkien=Hoo Tong Bio; lit. "Kuil perlindungan warga China") atau biasa dikenal dengan sebutan Klenteng Banyuwangi, merupakan Klenteng tertua di wilayah Jawa Timur dan Bali. Dewata utama yang dipuja di klenteng ini adalah Yang Mulia Kongco Chen Fu Zhen Ren. TITD Hu Tang Miao merupakan Klenteng induk dari sembilan klenteng Chen Fu Zhen Ren yang tersebar di Jawa Timur, Bali, dan Pulau Lombok. Klenteng Hoo Tong Bio selalu menyajikan pesona khas Tionghoa seperti Barongsai yang menjadi agenda wisata budaya di Kabupaten Banyuwangi yang wajib di kunjungi oleh wisatawan.

Sebagai Klenteng Induk, perayaan di TITD Hu Tang Miao sering kali menjadi yang paling ramai didatangi umat Tridharma. Umat Klenteng Chen Fu Zhen Ren dari lain daerah juga secara rutin mengunjungi Klenteng Hu Tang Miao. Ada pula umat beragama lain yang datang secara rutin karena alasan pribadi mereka masing-masing.

Pada mulanya, klenteng paling pertama yang dibangun untuk Chen Fu Zhen Ren berlokasi di Lateng. Namun, setelah Blambangan diserang Belanda pada tahun 1765, pusat kerajaan dipindahkan di Kota Banyuwangi sekarang (sebelumnya berada di sekitar Muncar). Warga cina ikut bermigrasi dan memindahkan lokasi Klenteng Chen Fu Zhen Ren ke Klenteng Hu Tang Miao yang sekarang. Belanda menguasai daerah Banyuwangi baru pada tahun 1774 sehingga Banyuwangi ditinggalkan penduduknya sampai Belanda kembali mempekerjakan 100 orang Cina di Banyuwangi untuk mengembangkan pertanian. Oleh sebab itu, klenteng ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1768–1784.

Tanggal pendirian TITD Hu Tang Miao tidak diketahui karena tidak adanya catatan. Prasasti tertua yang diketahui adalah sebuah panel kayu bertanggal Qianlong Jiachen (1784) yang memuat kaligrafi Tan Cin Jin (Chen Fu Zhen Ren). Sumber lain dari catatan dokter Franz Epp berkebangsaan Jerman yang menyatakan bahwa Hu Tang Miao direnovasi kembali pada tahun 1848.

Menurut Epp:
"Pagoda mereka dan Dewa yang ada di dalamnya adalah yang tertua di Jawa dan telah berdiri sebelum kedatangan bangsa Eropa. Seperti Lateran di Roma, kuil ini dapat disebut "Induk atau kepala dari semua Kota dan seluruh Dunia" sehubungan dengan kuil-kuil yang lain di Jawa, karena kuil-kuil selanjutnya menganggap diri mereka sebagai keturunan atau cabangnya. Orang-orang Cina mempunyai rasa hormat amat besar tehadap kuil induk ini"

  • Kongco Chen Fu Zhen Ren
  • Cim Kong Sin (Dewa Kepiting)
  • Pek Ho Sin (Dewa Macan Putih)
  • Bi Lek Hut
  • Wi Tho Pho Sat
  • Guan Yin didampingi Long Nie dan San Jay
  • Cap Pek Lo Han (9 pertama)
  • Cap Pek Lo Han (9 terakhir)
  • Tee Cong Ong Pho Sat didampingi Ming Kung dan Tao Ming Ho Sang
  • Kwan Kong didampingi Coo Jang Ciang Cin dan Kwan Ping Day Tze
  • Thian Siang Sing Bo didampingi Suen Feng Oel dan Jien Lie Yen
  • Kong Tek Cun Ong
  • Lao Cu
  • Sik Kia Moni Hut
  • Khong Hu Cu
  • Ngo Co
  • Jay Sen Ye
  • Hok Tek Cing Sin

 

Fasilitas

  • Altar

BELUM ADA DATA!

Belum ada Informasi!

Belum ada Informasi!

TIDAK ADA DATA!


  

 

  • Jl. Ikan Gurami No.54, Karangrejo, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68411
  • 0333424870
  • Saturday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Sunday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Monday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Tuesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Wednesday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Thursday 10:00 AM - 07:00 PM
  • Friday 10:00 AM - 07:00 PM

  

;