Klenteng Tik Liong Tian atau Klenteng Rogojampi adalah salah satu tempat beribadah umat Buddha Tri Dharma, sudah berdiri sejak 1915, yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur
Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) ini merupakan salah satu dari sembilan klenteng yang memuja Kongco Tan Hu Cin Jin atau Chen Fu Zhen Ren yang berpusat pada TITD Hoo Tong Bio Banyuwangi.
Nama Tik Liong Tian berasal dari logat Hokkien, sementara nama dalam bahasa nasional China yang ditulis berdasarkan romanisasi modern adalah De Long Dian (德龙殿).
De memiliki arti kebajikan, kebaikan, moralitas, etika, welas asih, kemurahan hati, karakter, baik. Long memiliki arti naga, imperial, marga. Dian memiliki arti aula istana. Secara menyeluruh, De Long Dian diterjemahkan sebagai Istana Naga Bajik.
Klenteng Tik Liong Tian dibangun oleh seorang pedagang bernama Lin Jin Feng (Hokkien = Liem Kim Hong) pada tahun 1915. Ia adalah pendatang di wilayah Rogojampi. Pada suatu hari, Lin bermimpi bahwa Chen Fu Zhen Ren berada di Watu Dodol. Ia mengunjungi Watu Dodol dan menemukan dua arca batu yang dipercaya merupakan patung dari Chen Fu Zhen Ren sendiri.
Awalnya Lin meletakkan dua arca tersebut pada altar di rumahnya. Setelah memiliki cukup dana, ia kemudian membangun sebuah kuil kecil di belakang rumahnya dan meletakkan rupang Chen Fu Zhen Ren pada klenteng tersebut. Pada tahun 1958, rumah dan kuil tersebut diserahkan secara langsung kepada Perhimpunan Warga China dan dibuka sebagai kelenteng umum. Perhimpunan tersebut selanjutnya membentuk kepengurusan untuk menjalankan Klenteng. Klenteng ini direnovasi pertama kali pada tahun 1970.
Bangunan klenteng Tik Liong Tian berbentuk persegi panjang dengan sebuah pintu masuk utama serta tiga pintu masuk samping berukuran kecil. Sisi depan klenteng adalah halaman yang dilengkapi kursi serta payung kanopi, sebuah tungku untuk membakar kertas persembahan berbentuk pagoda, dan sepasang patung singa penjaga shishi. Teras bangunan digunakan untuk ritual sembahyang, ruangan di tengah merupakan ruang utama bagi Gongzu Chen Fu Zhen Ren bersama kedua pengawalnya, kolam di tengah yang dihiasi jembatan dikelilingi oleh altar dewa-dewi yang lain termasuk altar untuk ketiga guru besar Buddha, Gong Fuzi, dan Laozi.
Altar Chen Fu Zhen Ren dan kedua pengawal dihiasi patung serta dua buah batu berbentuk hampir persegi yang ditemukan di Watu Dodol.
Ciri khas paling menonjol dari TITD Tik Liong Tian adalah kolam ikan serta altar Hu Shen (虎神) atau dewa harimau tunggangan dewa rezeki Cai Shen Zhao Gong Ming.
Altar Hu Shen pada mulanya berada di ruang tengah yang kini ditempati altar untuk Xuan Tian Shang Di, tetapi dipindahkan ke depan semenjak ada sumbangan awetan harimau dan macan tutul asli dari Jawa Barat. Kedua awetan macan tersebut ditutup dengan kotak kaca untuk menghambat kerusakan. Pembuatan awetan harimau sangat bagus sehingga kedua matanya seperti terus mengawasi kemanapun orang bergerak.
Di seberang pintu samping bagian belakang bangunan klenteng terdapat sebuah tungku pembakaran lain yang berbentuk paviliun bersegi delapan. Meskipun jauh lebih pendek daripada tungku di bagian depan, tetapi volume isinya lebih besar. Tungku itu dihiasi dengan lambang-lambang dari Ba Xian.
Dengan Tuan Rumah Dewa Tan Hu Cin Jin
Sumber Wikipedia
Share on